Tuesday, 20 November 2007

Warning!! DATING VIOLENCE..

Pernah denger ga' yang namanya dating violence?
atau pernah denger ga' kalo salah seorang temen (perempuan) kita mendapat perlakuan kasar oleh pacarnya?

Yupz.. That it!! itulah yang namanya
DATING VIOLENCE atau lebih dikenal dengan KEKERASAN DALAM BERPACARAN.

wAtcHoUt!!

Coz.. bisa siapa aja jadi korban..


Apa aja sih bentuk kekerasan dalam pacaran?


a. Kekerasan fisik

  • Misalnya memukul, menendang, menjambak rambut, mendorong, menampar, menonjok, mencekik, menganiaya bagian tubuh, menyundut dengan rokok, , memaksa kita ke tempat yang membahayakan keselamatan diri kita.

  • Jangan didiamkan begitu saja jika menjadi korban, non. Banyak lho, di Indonesia kasus-kasus kekerasan dalam pacaran yang awalnya berupa penganiayaan fisik, kemudian berakhir tragis dengan pembunuhan.

b. Kekerasan seksual

  • Bentuknya bisa berupa rabaan, ciuman, sentuhan yang tidak kita kehendaki, pelecehan seksual, memaksa kita untuk melakukan hubungan seks dengan beribu satu alasan tanpa persetujuan kita, apalagi dengan ancaman akan meninggalkan, atau akan menganiaya kita.

c. Kekerasan emosional

  • Berupa cacian, makian, umpatan, hinaan, menjadikan kita bahan olok-olok dan tertawaan ataupun menyebut kita dengan julukan yang bikin sakit hati, cemburu berlebihan, ngelarang en ngebatesin aktivitas kita, ngelarang kita berdandan, ngebatesin kita bergaul dengan siapa, larangan bertegur sapa atau ramah dengan orang lain serta memeras.

  • Bentuk kekerasan ini banyak terjadi, namun tidak kelihatan dan jarang disadari, termasuk oleh korbannya sendiri. Pada intinya, kekerasan emosional ini akan menimbulkan perasaan tertekan, tidak bebas dan tidak nyaman pada korbannya.


Waspada terhadap mitos yang menyesatkan

Mitos adalah pandangan or keyakinan masyarakat tentang suatu hal. Biasanya, kalo sohib, ortu, eyang dll ngomong tentang suatu hal kita pasti langsung percaya. Padahal, ada beberapa mitos yang belum tentu bener, bahkan kadang menyesatkan. Coba simak deh:

Salah (mitos):
Mitos bahwa cemburu maupun kekerasan dari pacar adalah bentuk perhatian doi ke kita en tanda k’lo dia cinta banget.
Yang bener:
Itu bukan bukti cinta, non, tetapi upaya mengontrol serta membatasi agar kita patuh, tunduk dan selalu menuruti kemauan pacar.

Salah nih (mitos):
Bahwa korban kekerasan juga punya andil dan memancing pelaku. Jadi, korban sendirilah yang menyebabkan kekerasan itu.
Sebenernya sih…:
Pelaku akan tetap melakukan kekerasan meski korban tidak melakukan apapun. Dengan menyalahkan korban, si pelaku berupaya membela diri dan melemparkan kesalahannya.


Salah:
Kalau si dia sudah minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi, maka korban sudah ‘aman’ dan pacar kita bener-bener ga’ akan ngulangin perbuatannya lagi.
Nyang Bener:
Kekerasan umumnya terjadi seperti siklus atau lingkaran yang akan terus kembali pada pola lamanya. Sesudah melakukan kekerasan pelaku sering meminta maaf dan berjanji tak akan mengulangi lagi. Tapi kita kudu waspada karena janji-janji itu sulit dipercaya.


Salah abis:
Setelah melakukan kekerasan terhadap kita, si dia akan semakin mesra.
Bener:
Wah..pandangan seperti ini sangat menyesatkan dan keliru abis. Kalau dipikir-pikir bakalan lebih banyak kekerasan yang dialami dibandingkan hepi-nya.


Salah:
Kalau pacar sudah janji mau bertanggungjawab sebelum melakukan hubungan seksual, maka kita akan baik-baik aja, en do’i pasti nepatin janjinya.
Yang Benernya...:
Hati-hati dengan janji-janji manis dan rayuan ‘maut’ yang dilontarkan laki-laki saat memaksa berhubungan seksual. Karena sudah banyak kasus perempuan yang akhirnya ditinggalkan pasangannya setelah ia dinodai bahkan sampai hamil di luar nikah.


Salah lagi…
Setelah punya pacar, maka pasangan kita berhak melakukan apa saja, karena kita sudah menjadi miliknya.
Bener deh
Wah…nggak la yauww….Tak seorangpun berhak atas diri kita, selain kita sendiri. Pacar dan suami kita pun tidak berhak memperlakukan kita seenaknya.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi korban

  • Kita berhak atas tubuh dan jiwa kita, tak seorangpun berhak menganggu-gugat.

  • Meski saling cinta, tidak berarti pasangan boleh bertindak semau gue terhadap kita.

  • Harus berani menolak dan berkata ‘TIDAK’ jika si dia mulai melakukan kekerasan.

  • Hati-hati terhadap rayuan dan janji-janji manis si dia. Jika terjadi pemaksaan hubungan seksual, si dia bisa aja berdalih bahwa hal itu dilakukan suka sama suka.

  • Jika ada perjanjian, buatlah secara tertulis dengan dibubuhi materai dan disertai saksi.

  • Jika menjadi korban, kita berhak kok, merasa marah, kuatir dan merasa terhina.

  • Laporkan ke polisi atau pihak berwenang lain, jika mengalami kekerasan.

  • Mintalah Lembaga Bantuan Hukum untuk mendampingi.


Soo.. sekarang kita ngerti kaaan.. kalo semua itu bisa aja terjadi sama siapa aja, ga cuma perempuan doank.. tapi laki-laki juga mungkin.

Jadi.. kalo (merasa pernah) mengalami kejadian-kejaian seperti yang disebutkan.. Kamu bisa kirim pesan ke sini (semua data rahasia akan aman disini..)
or..
HUBUNGI salah satu no telp ini ajaa..
- LBH APIK (021-87797289)
- Mitra Perempuan (8298421)
- Kalyanamitra (7902109)
- SIKAP (3917760)


WATCHOUT from THE DATING VIOLENCE.. and KEEP BE YOUR SELF!!

No comments: