Wednesday 24 December 2008

tak ada kasih seindah "Cintamu.. Mama.."

Tak ada kata yang mampu Q ucapkan, tiap kali matahari kembali menyinari kamar dan sesosok bidadari hadir di hadapanQ. Dialah mamaku.. Seorang perempuan yang cantik (paling cuantiq.. seluruh dunia.red) yang setiap pagi selalu setia menyinariQ dengan nasehatnya, mengiringi langkahQ dengan doanya, melindungiQ dengan perhatiannya.

Namun hanya ini yang mampu Q berikan tuk mu Mama..
Sebuah puisi cinta, yang Q buat dari hati yang paling dalam.. di Hari Ibu, yang datang di penghujung tahun dan hanya sekali dalam setahun.


PUISI CINTA UNTUK IBU

Ibu, kau
memberikan separuh hidupmu

Memberikan banyak
cinta untukku sepanjang hidupmu

Menjadi tempat
mengaduku

Kau memberikan
semangat untukku

Memberikan
waktumu untukku

Hanya kau wanita
yang paling kucintai di dunia ini

Ibu, hanya kau yang mempunyai waktu
untuk mencintaiku

Ibu, hanya air matamu yang mengalir
untukku

Ibu, hanya engkau yang menyerahkan
nyawamu untuk menyelamatkanku

Hanya ada uluran
tanganmu ketika aku menangis

Hanya ada
senyummu ketika aku bersedih

Hanya ada tawamu
ketika aku senang

Ibu, hanya engkau yang ada dalam hatiku

Ibu, seandainya aku bisa menghapus air matamu

Seandainya ibu tahu aku juga merasakan pedihnya hatimu

Aku merasakan jika ibu sedang sedih

Tapi gadis kecilmu ini tidak dapat berbuat seperti yang ibu lakukan padaku

Ibu, seandainya
aku bisa menggantikan kesedihan ibu dengan tawaku

Seandainya aku
bisa memberikan nyawa ini walau hanya separuh dari nyawaku

Seperti yang ibu
lakukan ketika melahirkan aku

Seandainya aku
bisa menjadi tempat mengadumu

Seperti aku yang
bisa mengadu padamu

Aku hanya ingin
menyapu air matamu, ibu….

Aku juga ingin
merasakan perih dan pedih yang ibu rasakan

Ibu, sejuta
cintaku

Sejuta kasihku

Sejuta
perhatianku

Dan sejuta
sujudku ditelapak kakimu….

Allah, angkatlah
beban ibuku….

Hanya engkau yang
bisa

Karena hanya
Engkau tempat mengadu ibuku….

Ibu, aku
mencintaimu dengan sepenuh hati dan jiwaku

Hanya untuk ibu
seorang…




Yakinlah Mama.. aQ menyayangimu.. tak hanya untuk hari ini.. tapi untuk esok, lusa, dan selamanya..


1 comment:

Anonymous said...

Rumah adalah "madrasahtul ula",
dan Ibu adalah Guru pertama.
Seseorang akan terbentuk sebagaimana dia di-didik,dan akan mendidik sebagaimana dia "dibentuk".
Apakah Miss"D" akan seperti Ibu-mu ?
"D"=...? (complete name is... ? )boleh tahu ?
Salam,
(hendrisu@hotmail.com)